BUDIDAYA TERNAK MODAL KECIL

BUDIDAYA TERNAK MODAL KECIL

BUDIDAYA IKAN LELE MODAL KECIL

BUDIDAYA IKAN LELE MODAL KECIL


BUDIDAYA IKAN LELE MODAL KECIL
Ikan Lele

BUDIDAYA IKAN LELE MODAL KECIL 

Saya ingin membagikan sedikit tips atau tata cara membudidayakan ikan lele, dari sekian blog yang sudah saya baca berikut telah saya simpulkan beberapa tahap dan tata cara untuk membudidayakan lele dengan mudah.

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan yang sanggup hidup dalam kepadatan tinggi. Ikan lele memiliki tingkat konversi pakan menjadi bobot tubuh yang baik. Dengan hal seperti ini, budidaya ikan lele menjadi sangat menguntungkan bila dilakukan secara intensif.

Lele merupakan salah satu jenis ikan tawar yang sudah dibudidayakan secara menyeluruh oleh masyarakat Indonesia:

1.   Ikan lele Bisa dilakukan di bidang budidaya sumber daya air yang terbatas meskipun jumlah benih yang di tebar dalam jumlah yang tinggi,

2.   Mudah dikendalikan oleh masyarakat,

3.   Pemasaran ikan lele dapat digolongkan dalam kategori mudah, dan pengeluaran modal yang dibutuhkan relatif rendah (tergantung pada ukuran dari biaya pakan),

4.   Selain itu, lele memiliki kandungan gizi yang tinggi dibandingkan dengan jenis ikan perairan lainnya.


Persiapan Budidaya Ikan lele

Pilih Jenis Ikan Lele yang Mudah

Pada saat ini, banyak pembudidaya ikan lele yang beralih ke jenis ikan Lele Jumbo jenis Sangkuriang. Lele sangkuriang ini berhasil mencuri hati para pembudidaya karena memiliki beberapa keistimewaan.

Kelebihan Lele Sangkuriang

BUDIDAYA IKAN LELE MODAL KECIL
Lele Sangkuriang
1.   Produktivitas jenis lele Sangkuriang ini termasuk tinggi.
2.   Kualitas dagingnya yang lebih empuk
3.   Lebih tahan terhadap serangan penyakit.
4.   Teknik budidayanya pun tidak terlalu sulit.

Usaha pembesaran ikan lele merupakan budidaya yang paling mudah dilakukan. Kita tidak perlu menyiapkan lahan luas untuk bisa menjalankan budidaya pembesaran ikan lele. Selain itu, pemeliharaannya juga mudah dan tidak perlu menunggu lama untuk panen.

Penyiapan kolam tempat budidaya ikan lele

Ada berbagai macam tipe kolam yang bisa digunakan untuk tempat budidaya ikan lele yaitu kolam terpal, kolam semen dan kolam tanah. Setiap tipe kolam memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing bila ditinjau dari segi usaha budidaya. Oleh karena itu kita harus mempertimbangkan kondisi lingkungan, ketersediaan tenaga kerja dan sumber dana yang ada untuk menentukan jenis kolam yang tepat untuk kita gunakan.

Kolam untuk pembesaran ikan lele tidak serumit dan seluas kolam pembenihan. Kita cukup menyiapkan kolam 5×2 meter untuk menampung kurang lebih 1000 ekor benih ikan lele. Jika ukuran kolam lebih dari itu, kita bisa menghitung menggunakan syarat minimal daya tampung per-meter kolam.

Kolam yang digunakan dalam pembesaran ikan lele banyak jenisnya, yaitu kolam terpal, kolam semen dan kolam tanah. Dari ketiga bahan pembuat kolam tersebut, jenis kolam terpal merupakan yang paling murah.
Di samping itu, kolam terpal mudah dalam pembuatannya, praktis dan produktivitas ikan lele tetap tinggi. Dilihat sepintas, kolam tanah mungkin lebih murah karena bisa mengurangi biaya pakan ikan lele. Namun, bahaya hama dan penyakit jauh lebih rentan di kolam tanah sehingga hasilnya tidak optimal.

Berikut ini adalah cara membuat kolam terpal yang baik;

1.   Pertama, Kita harus menyiapkan terpal khusus untuk budidaya lele. Harga terpal di pasaran sekarang sekitar Rp9000 per-meter. Jika Anda ingin membuat kolam ukuran 10×5 meter, berarti hanya mengeluarkan biaya Rp.450.000.

2.   Langkah kedua, dasar kolam sesuai ukuran kolam yang diinginkan. Untuk para pemula, sebaiknya menggunakan ukuran kolam 5×2 meter supaya ketika mengalami kegagalan tidak mengalami kerugian besar.

3.  Ada dua jenis dasar kolam yang bisa Anda pilih, yaitu dasar kolam dengan menggali tanah dan di permukaan tanah. Sebaiknya, Anda memakai dasar kolam dengan menggali tanah agar tidak mengalami kesulitan ketika pemberian pakan.

4.   Galilah tanah sedalam 70 cm sampai dengan 1 meter. Lalu, letakan tanah hasil galian di bibir kolam sebagai tanggul setinggi 30-50 cm agar kolam tidak mudah jebol.

5.   Selanjutnya, buatlah beberapa reng dari bambu (seperti pagar) yang disusun di atas tanggul kolam setinggi kurang lebih 35 cm. Untuk bagian sudut kolam, gunakan potongan bambu utuh (jangan dibelah). Jadi, tinggi kolam nantinya sekitar 125-130 cm.

Kelebihan Menggunakan Kolam Terpal dalam Budidaya Ikan Lele
BUDIDAYA IKAN LELE MODAL KECIL
Kolam Terpal

Pembuatan kolam terpal dapat dilakukan di pekarangan ataupun di halaman rumah. lahan yang digunakan berupa lahan yang belum dimanfaatkan atau lahan yang telah dimanfaatkan, tetapi Lebih Produktif. Keuntungan dari kolam terpal adalah terhindar dari hewan pemangsa ikan, hewan piaraan, dan ular sawah, juga warna ikan terlihat lebih cerah.

Dilengkapi pengatur volume air yang bermanfaat untuk pemanenan dan dapat mempermudah penyesuaian ketinggian air sesuai usia ikan. dapat dijadikan peluang usaha skala kecil dan besar, Lele yang dihasilkan lebih berkualitas, lele terlihat tampak bersih, dan seragam. Lahan yang digunakan regular tidak berubah karena bukan kolam galian.

1.   Menghindari dimangsa hama seperti ikan dan ular bidang liar.

2.  Dilengkapi dengan volume air yang berguna untuk memfasilitasi perubahan air dan tanaman dan untuk memfasilitasi penyesuaian ketinggian air sesuai dengan usia ikan.

3.   Dapat digunakan sebagai peluang usaha kecil dan besar,

4.  Menghasilkan kualitas lele yang lebih tinggi, terlihat lele tampak bersih, dan seragam.
5.  Penggunaan lahan tidak berubah karena tidak penggalian kolam renang atau kolam semen.

Cara Awal Pengisian Air dan Bibit

1. Konstruksi kolam

Tahap utama dalam budidaya ikan lele adalah wadah budidaya baik kolam tanah maupun kolam terpal dan kali ini adalah cara budidaya ikan lele di kolam terpal. Bagian dalam kolam terpal dicuci dengan sabun untuk menghilangkan bau lem atau bahan kimia yang dapat membunuh benih ikan. 

Setelah itu, bagian dalam terpal dibilas bersih dan dikeringkan selama satu hari, kolam diisi dengan air hingga 20 cm.Setelah kolam sudah terisi air diamkan selama kurang lebih satu minggu untuk proses pembentukan lumut dan untuk pertumbuhan fito plankton.

Kemudian tambahkan air lagi hingga mencapai 80 cm setelah ikan berangsung dewasa. Air yang telah ditinggalkan selama seminggu penuh dan diberikan daun-daun seperti daun singkong, atau pepaya. Tujuannya agar air berwarna hijau. air hijau untuk mencegah bau yang disebabkan karena penguapan air kolam dan harus dilakukan 25% penambahan dan penggantian air.

2. Pemilihan Benih Unggul

Berikut ini adalah ciri-ciri benil unggul yang harus diperhatikan yaitu :

1.   Benih Terlihat aktif Melakukan oksigenasi;
2.   Gesit, Agresif Dan cerah;
3.   Ukuran Terlihat Sama Rata;
4.   Warna Sedikit Lebih Terang;

Syarat benih unggul

Benih lele yang ditebar harus benih yang benar-benar sehat. Ciri-ciri benih yang sehat gerakannya lincah, tidak terdapat cacat atau luka dipermukaan tubuhnya, bebas dari bibit penyakit dan gerakan renangnya normal. Untuk menguji gerakannya, tempatkan ikan pada arus air. Jika ikan tersebut menantang arah arus air dan bisa bertahan berarti gerakan renangnya baik.

Ukuran benih untuk budidaya ikan lele biasanya memiliki panjang sekitar 5-7 cm. Usahakan ukurannya rata agar ikan bisa tumbuh dan berkembang serempak. Dari benih sebesar itu, dalam jangka waktu pemeliharaan 2,5-3,5 bulan akan didapatkan lele ukuran konsumsi sebesar 9-12 ekor per kilogram.

3. Penebaran Benih

Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih.

Sebelum benih ditebar, lakukan penyesuaian iklim terlebih dahulu. Caranya, masukan benih dengan wadahnya (ember/jeriken) ke dalam kolam. Biarkan selama 15 menit agar terjadi penyesuaian suhu tempat benih dengan suhu kolam sebagai lingkungan barunya. Miringkan wadah dan biarkan benih keluar dengan sendirinya. Metode ini bermanfaat mencegah stres pada benih.

Penebaran benih baik lakukan pada pagi atau malam hari karena di waktu pagi atau malam hari kondisi air relatif stabil.

4. Pengaturan Kualitas air

Air kolam akan berkurang karena proses penguapan maka perlu tambahkan air sampai tingkat air kembali ke posisi normal. Pada tingkat air 20 cm (bulan pertama), 40 cm (bulan kedua), dan 80 cm (bulan ketiga).

Warna air yang terbaik bagi ikan lele berwarna hijau menunjukkan bahwa kualitas air yang baik untuk ikan lele. Lele tidak suka air jernih. Dan air akan berubah merah ketikan ikan sudah dewasa untuk siap panen.

5. Kedalaman Air
Pada dasarnya lele tidak suka air jernih. Hal ini dapat dilihat dari sifat dan bentuk tubuhnya. pakan alam lele di malam hari menyebabkan lele tidak perlu penglihatan yang baik. Hal ini juga didukung dari bentuk tubuh memiliki kumis di sekitar mulut. Fungsi ini berguna untuk meraba makanan.
Selain itu, sistem pernapasan ikan lele menggunakan labirin, yang berarti bernapas lele tidak bergantung pada oksigen terlarut dalam air. Dengan demikian, kondisi oksigen minimal lele dapat bertahan hidup air berlumpur tersebut. Meskipun ikan lele tidak suka air jernih, kita tidak bisa memasukan sembarangan air ke dalam kolam.
6. Pakan
BUDIDAYA IKAN LELE MODAL KECIL
Pakan Lele
Pakan dilakukan tiga kali sehari yaitu pukul 07:00 pagi, 17:00 dan 22:00. Makanan tidak selalu harus 3 kali sehari, bisa jadi 4 kali, tergantung pada kebutuhan ikan akan makan.
BUDIDAYA IKAN LELE MODAL KECIL
Pakan Lele
Dalam proses pakan budidaya ikan diberikan dengan menggunakan jenis sentrat ikan 781-1 karena di dalamnya mengandung nutrisi yang di butuhkan ikan protein minimal 35%, lemak 10-16%, karbohidrat 15-25%, vitamin dan mineral. .
Pemberian pakan tidak boleh terlalu berlebihan karena akan menimbulkan berbagai macam jenis penyakit akibat pakan yang mengendap yang tidak termakan oleh ikan. akan menyebabkan amonia beracun.
Pelet memang ada ukurannya, menurut peternak lokal ada pelet halus, pelet ukuran 1, ukuran 2, ukuran 3.
– Ukuran halus untuk lele dibawah 1 minggu;
– Ukuran satu pada umur lele sampai 2 minggu;
– Ukuran dari 2 minggu sampai mencapai umur 2 bulan;
– Ukuran ke 3 pada umur 2 bulan sampai menjelang panen dan sampai panen tiba.
7. Poin Penting Dalam Pemeliharaan

§  Benih ikan lele kini sudah ditebar di kolam. Saatnya menjalankan proses pemeliharaan. Ada dua poin penting yang harus Anda perhatikan dalam pemeliharaan, yakni pengelolaan air dan pemberian pakan.

§  Air yang digunakan di dalam kolam lele, tidak disarankan untuk diganti sebelum masa panen. Kondisi air pun harus tenang dan tergenang. Hindari melakukan pengurasan air dengan cara sirkulasi karena berpotensi mengurangi kestabilan pH kolam.

§  Anda boleh melakukan penambahan air setelah benih dimasukan dan diberikan pakan pertama kali (kalau pellet, jenis L1). Lakukan secara bertahap setinggi 20-30 cm setiap pergantian pakan jenis tertentu hingga akhirnya mencapai 120 cm yang dipakai sampai masa panen.

§  Poin kedua yang harus Anda perhatikan adalah pemberian pakan. Ada banyak jenis pakan yang bisa Anda berikan, misalnya pellet, keong mas, plankton, cacing dan lain-lain. Apapun jenis pakannya, yang paling penting adalah teknik dan waktu pemberiannya.

§  Pakan diberikan sebanyak 5-6 kali sehari. Jarak pemberian pakan sekitar 2-3 jam. Sebaiknya, berikan pakan ketika matahari sudah terbit supaya polusi yang mencemari daerah sekitar kolam dapat hilang terlebih dahulu terpapar sinar matahari.

§  Jika pada jadwal pemberian pakan ternyata turun hujan, sebaiknya jangan menebarkan pakan. Pemberian pakan saat hujan berpotensi pencemaran zat asam pada pakan yang diberikan. Pakan yang tercemar akan mengganggu kesehatan ikan lele. Jadi, tunggulah hingga hujan reda kalau ingin memberikan pakan.

8. Waktunya Panen Ikan Lele

Budidaya pembesaran ikan lele hanya memerlukan waktu 2-3 bulan untuk panen. Saat waktu panen tiba, takaran ikan lele 1 kg sudah berjumlah 7-8 ekor. Gunakanlah peralatan memanen yang berbahan licin dan halus agar tidak menimbulkan lecet pada ikan lele.
Cara memanennya, yaitu dengan menyurutkan air kolam terlebih dahulu. Kemudian, gunakan serokan untuk menangkap ikan lele dan masukan dalam wadah berbahan plastik. Anda juga bisa memakai jaring kalau air kolam masih cukup banyak.
Sekian telah saya paparkan beberapa tata cara membudidayakan ikan lele agar kita dapat mengetahui dan mempraktekkan budidaya ikan lele dengan mudah.

------------------------
Sumber Bacaan:
http://erakini.com/



No comments:

Post a Comment